Hampir
semua orang pernah mengalami stress dengan tingkatan stress masing-masing.
Namun, belum tentu setiap mengetahui apa itu stress yang sesungguhnya.
Berdasarkan pemahaman para pakar, stress dapat diartikan sebagai suatu respon
adaptif terhadap suatu hal yang berkaitan dengan dirinya. Orang yang stress biasanya akan mengalami suatu perasaan khawatir, cemas, ketakutan, depresi, dan
marah.
Sedangkan
menurut islam adalah suatu kelemahan hati, ruh, dan akal yang terjadi pada
suatu individu. Dengan kata lain stress menurut islam dapat dialami oleh setiap
individu yang sedang mengalami lemah iman sehingga membuat dirinya merasa
sempit, seolah-olah tiada jalan keluar dari masalah yang dihadapinya. Dalam
versi lain islam menyampaikan bahwa stress adalah ujian atau cobaan dari Allah
SWT. Hal ini dapat dilihat dalam surah Al Baqarah: 155 yang artinya:
“ dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa,
dan buah-buahan...”
Setelah
melihat definisi stress diatas, lalu bagaimana cara mengatasi stress? Terkhusus
menurut ajaran islam. Sebenarnya
kalau dilihat dari definisi stress menurut islam, stress bukanlah suatu
masalah, tapi sebaliknya bias dikatakn sahabat. Lalu, apa sebenarnya sahabat
stess itu?, dari pengertian stress adalah ujian, sebenarnya dapat
disimpulkan salah satu cara mengatasi stress (sahabat stress) menurut islam yaitu sikap sabar. Hal ini dapat dilihat dalam
surat surat Al Baqarah :153 dan 155 sebagai berikut:
“hai orang-orang yang beriman,
mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.” (Al Baqarah: 153)
“...dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar.” (Al Baqarah: 155)
Sikap
sabar ini juga diajarkan dalam surat Yusuf: 18, yaitu “FA SHABRUN JAMIL (maka bersabar itu lebih indah)”. Dalam
surat Yusuf: 18 ini menceritakan sikap kesabaran dari Nabi Ya’qub setelah
mendengar berita yang menyedihkan.
Sahabat stress menurut
islam yang berikutnya adalah:
1.
Sholat
Hal ini dijelaskan
dalam surat Al Baqarah: 153 yaitu:
“..mintalah
pertolongan Allah dengan sabar dan sholat...”
2.
Do’a
Allah mengajarkan dalam
mengatasi masalah (stress) dengan do’a. Seperti yang tertera dalam surat Al
Baqarah: 286.
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau
kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang
berat (stres) sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
3.
Zikir
Zikrullah
(mengingat Allah) menjadi salah satu penyembuh stress, karena zikrullah mengembalikan
ingatan kita bahwa semuanya berasal dari dan kembali untuk Allah. Sehingga jiwa
ini akan lebih tenang. Hal ini sesuai dengan alquran surat Al Raad: 28 “TATHMAINN
AL-QULUB“ (Mengingat Allah, hati akan
tenang).
Seperti perilaku nabi, Menurut Huzaifah, bila Nabi
bersedih atau menghadapi masalah, Beliau langsung melakukan salat, sekalipun,
sedang dalam perjalanan. Memperbanyak Zikrullah berupa salat sunnat, atau
membaca Al-Quran, atau istigfar, atau membaca Lailaha Ilallah. Istigfar yang
sering dibaca Rasul “ Allahumma Anta rabbi. Lailaha illa Anta. Khalaqtani waana
abduKa. Wa ana ala ahdiKa. Wa wa’diKa mastata’tu. Audzu biKa, min
syarri ma shana’tu. Abuu laKa bini’ mati alayya. Waabuu bidzanbi. Fagfirli.
fainnahu la yagfir al- dzunuba illa Anta.( Al-Azkar :347 )
4.
Bangun Jiwa Optimis
Optimis
adalah suatu sikap yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala
hal. Sikap optimis ini merupakan sikap yang sangat dianjurkan dalam
Islam, sebagaimana firman-Nya, "Janganlah
kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang
yang beriman". (Q.S.
Ali Imran: 139).
Sikap
optimis haruslah mengalahkan pesimis yang bisa jadi menyelinap dalam hati kita.
Untuk itulah jika ingin hidup sukses, kita harus bisa membangun rasa optimis
dalam diri. Optimisme adalah kemampuan untuk percaya bahwa hidup memang tidak
mudah, tetapi dengan upaya baru, hidup akan menjadi lebih baik. Optimisme
adalah kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif
yang realistis, bahkan dalam situasi sulit sekalipun. Optimis berarti berusaha
semaksimal mungkin dalam mencapai target atau standar yang ideal.
5.
Aqidah
Selain cara-cara diatas aqidah
dengan meyakini
kebenaran ayat Al-Quran yang berbunyi “ INNA MA’AL
USRI YUSRA” (Sesungguhnya setelah
kesulitan, ada kemudahan. Setelah kesulitan, ada kemudahan). (94: 5-6). (Disebutkan
dua kali).
Dan
sahabat stress yang
terakhir (apabila
sudah berkeluarga)
seperti yang dipraktekan oleh rasul dalam mengahadapi
stress yaitu dianjurkan kepada umatnya berpuasa dan bercampur
isteri dua kali seminggu. Jadi,
secara singkat stress adalah sahabat, dan sahabat stress adalah sabar, do’a,
sholat, zikir, bangun motivasi, dan ketuatan aqidah, serta puasa.